Senin, 02 Juni 2008

Elijah Muhammad


Elijah Muhammad (1897 1975) adalah pimpinan kelompok the Nation of Islam (yang juga popular dengan sebutan "Black Muslims") pada masa perkembangan mereka yang pesat di Amerika pada pertengahan abad ke-20. Ia juga seorang pengacara independen terkemuka, pemimpin pengelola bisnis yang didukung kelompok kulit hitam, pemimpin berbagai yayasan, dan organisasi keagamaan. [ english ]

Elijah Muhammad terlahir sebagai Elijah (atau Robert) Poole pada 7 October 1897, di Sandersville, Georgia. Orang tuanya adalah buruh kasar yang bekerja sebagai petani penggarap di perkebunan kapas; dan ayahnya seorang pendeta Kristen Baptis. Sebagaimana remaja lainnya di kampung itu, Elijah bekerja di ladang terkadang ikut bekerja membangun rel kereta api. Ia pergi meninggalkan rumah pada usia 16 tahun dan berkelana bersama rombongan para pekerja kasar. Ia kemudian menetap di Detroit tahun 1923, bekerja sebagai buruh di pabrik mobil Chevrolet.

Poole dan kedua saudaranya adalah pengikut pertama dari W.D. Fard, pendiri the Nation of Islam. Fard, berlatar belakang misterius, datang ke Detroit pada 1930, sebagai penjual barang-barang sutera sambil menyampaikan ajarannya kepada para langganannya kaum kulit hitam Detroit dan bercerita tentang negeri “asli" leluhur mereka di seberang lautan. Kemudian Fard juga mulai menyelenggarakan berbagai pertemuan di rumahnya, dan terkadang menyewa hall (aula), ia menyampaikan kepada pendengarnya tentang leluhur kulit hitam mereka yang memiliki kemuliaan dan martabat yang berada di benua lain. Ia mengajak mereka untuk mengikuti jejak saudara-saudaranya itu dengan cara hidup, cara makan, dan cara berpakaian. Fard mengatakan bahwa Islam adalah agama yang benar bagi mereka, kulit hitam Amerika, sedangkan Kristen adalah agama kulit putih. Pidatonya banyak membokar kejelekan-kejelekan bangsa kulit putih. Setelah itu Fard mengumumkan meresmikan the Temple of Islam, sebuah masjid. Organisasi yang banyak diwarnai rasa anti kulit putih ini menerapkan bentuk-bentuk ortodoksi Islam, serta menganjurkan kemandirian bangsa kulit hitam Amerika, termasuk juga di bidang pendidikan.

Tak lama berelang, Fard menghilang secara misterius --sebagaimana kemunculannya-- di musim panas tahun 1934. Gerakan organisasi yang didanainya ini segera berkembang dan menyebar menjadi bercabang-cabang, dan salah satu yang terpenting adalah yang dipimpin oleh Poole, orang yang pernah menjadi tangan kanan Fard, nama yang sepanjang sepak terjangnya lebih dikenal sebagai Elijah Muhammad. Gerakan kelompok ini memiliki kebijakan mengharuskan anggotanya melepaskan nama yang mencirikan "kebudakan" mereka.

Dengan menetap di Chicago, terpisah dari kelompok Muslim cabang Detroit, Elijah Muhammad mendirikan markas gerakan yang kemudian menjadi pusat pergerakan terpenting. Di Chicago ia bukan cuma mendirikan masjid (yang mereka sebut The Temple of Islam), tetapi juga sebuah surat kabar, Muhammad Speaks, juga Universitas Islam (yang sesungguhnya hanya memberi kurikulum untuk tingkat sekolah dasar sampai dengan tingkat lanjutan atas), serta membangun gedung-gedung apartemen yang dimiliki oleh yayasan yang dipimpinnya, pusat-pusat perbelanjaan, dan banyak restauran. Masjid -masjid juga didirikan di kota-kota lainnya, banyak pula tanah-tanah pertanian serta peternakan yang dibeli sehingga mereka bisa menyediakan dan memproduksi makanan halal bagi para pengikut mereka. Kelompok ini dikenal memiliki cara hidup yang disiplin. Pengikutnya diharuskan mengikuti aturan yang ketat perihal apa yang boleh dimakan dan apa yang tidak (beberapa jenis makanan seperti daging babi atau anjing tak boleh dikonsumsi); merokok dan minuman keras juga dilarang; cara berpakaian dan berpenampilan harus sopan, bersih dan rapi; segala kebiasaan buruk (obat-bius, perhiasan atribut duniawi, berjudi, mendengarkan musik, serta segala dansa-dansi) semua dilarang.

Elijah Muhammad juga merubah teologi pergerakannya. Dalam sistem yang dibawa Fard --yang meng-klaim sebagai penjelmaan Tuhan di muka bumi-- Elijah Muhammad adalah seorang utusan, seorang nabi. Elijah Muhammad mengajarkan bahwa kaum kulit hitam adalah wujud ras manusia yang paling asli, namun kemudian seorang ilmuwan sinting bernama Yakub menciptakan serum pemutih melalui manipulasi genetika, sehingga berkembanglah ras putih. Disamping itu kaum kulit putih diberikan dispensasi hanya sementara saja untuk memerintah dunia. Kini telah tiba masanya periode itu segera berakhir, dan telah tiba waktunya bagi kulit hitam mengambil alih menggantikan mereka. Karena itu, tak heran bila akan terjadi pertempuran dahsyat sebelum transisi itu terjadi. Selain itu, Elijah Muhammad akan mengupayakan sebuah bangsa yang merdeka bagi keturunan kulit hitam Amerika.

Tahun 1942 Elijah Muhammad ditahan dengan tuduhan menjadi anggota kelompok militan kulit hitam Amerika yang melakukan penghasutan separatif, dan konspirasi menentang undang-undang. Ia dituduh menjadi simpatisan pasukan Jepang pada Perang Dunia II dan menghasut anggota kelompoknya untuk menolak undang-undang wajib militer. Dia juga, mengajarkan bahwa semua ras kulit berwarna hanya diperdayai oleh bangsa kulit putih, karena itu tidak masuk akal bagi golongan kulit hitam Amerika membantu kulit putih karena mereka yang juga menjadi korban dari rasialisme kulit putih sebagaimana yang mereka rasakan sendiri. Elijah Muhammad jelas bukan seorang pasifis, tapi ia menganjurkan bahwa perang yang wajib diikuti oleh ras kuli hitam Amerika hanyalah perang “Armageddon," di mana saat itut kaum kulit hitam akan mengambil alih hak superioritasnya. Atas hasutan dan aksinya itu Elijah Muhammad mendekam empat tahun, dari tahun 1942 sampai 1946, di penjara federal di Milan, Michigan.

Perlahan-lahan beberapa kelompok memisahkan diri dari kelompok Elijah. Pada awal 1960an, kharisma Elijah mulai tersaingi oleh Malcolm X, ketua masjid cabang New York. Ketegangan antara Malcolm X dan kepemimpinan Elijah Muhammad semakin berkembang; sampai suatu ketika, saat Malcolm X mengomentari bahwa peristiwa pembunuhan John F. Kennedy sebagai apa yang disebutnya "ayam pulang ke penggorengan," maka Elijah mengasingkan Malcolm. Segera setelah itu, tahun 1964, Malcolm X mendirikan gerakan sendiri, dengan menerapkan bentuk Islam yang lebih ortodox. Akhirnya, Malcolm X dibunuh pada 21 February 1965.

Elijah Muhammad meninggal pada 25 February 1975. Semenjak kematiannya kepemimpinan gerakannya dilanjutkan oleh anaknya, Wallace (atau Warith) Deen Muhammad. Elijah junior menamakan gerakannya the World Community of Al-Islam in the West, kemudian berubah menjadi the American Muslim Mission; terkadang ia juga menyebut sebagai "Bilalians," merujuk kepada Bilal, seorang pengikut Nabi Muhammad yang berasal dari keturunan Afrika. Warith Muhammad melonggarkan tatacara berpakaian, serta meninggalkan pelarangan mengikuti wajib militer, juga menganjurkan anggotanya mengikuti pemilu dan menghormati bendera negara, bahkan membuka keanggotaan gerakannya bagi bangsa kulit putih. Secara umum, ia membuat kelompok gerakan pada aturan Islam yang lebih moderat.

Banyak anggota merasa tak nyaman dengan berbagai pembaruan tersebut, perubahan yang lebih moderat dan beralih kepada kelompok yang masih mempertahankan traditionalismenya. Yang paling penting adalah mereka tetap mempertahankan salah satu nama lama mereka, the Nation of Islam, yang dipimpin oleh Louis Farrakhan (terlahir sebagai Louis Eugene Walcott keturunan Indian-Inggris tahun 1934). Farrakhan pada dasarnya tetap mempertahankan tata-cara yang diterapkan Elijah Muhammad, diantaranya penerapan ketat terhadap cara hidup mereka. Ia meraih puncak popularitas ketika berhasil menjadi penasehat utama Jesse Jackson saat kampanye pencalonan presiden tahun 1984. Saat itu Farrakhan sempat menimbulkan kontroversi, khususnya atas laporannya terhadap ancaman pembunuhan terhadap Jesse Jackson yang mendapat kritikan dari kalangan Yahudi.

Tidak ada komentar: