Minggu, 06 Juli 2008

Maimonides


Maimonides (1135-1204), juga dikenal sebagai Musa bin Maimun, dianggap sebagai filsuf terbesar Yahudi dari Abad Pertengahan. Ulasan dan pemikirannya yang sangat berpengaruh dalam tradisi penulisan kitab Talmud menjadikannya sebagai tokoh agama Yahudi yang paling disegani. english ]

Maimonides lahir di Cordova, Spanyol, pada 30 Maret 1135. Ayahnya, seorang Rabi bernama Maimun bin Yusuf, sejak kecil ia belajar Matematik, dan astronomi sebagaimana ia juga belajar tentang kerabian, yang bertugas menyusun dan menginterpretasikan kitab Yahudi serta menyusun tatacara ritual masyarakat Yahudi. Tinggal di selatan Spanyol, Maimun juga mempelajari filsafat-filsafat Yunani, dan Arab, khususnya pemikiran-pemikiran Ibnu Sina.

Pada 1148, ketika Maimun berusia 13, penguasa Arab Almohads menaklukan Cordova, kemudian ia dan keluarganya mengungsi ke luar negeri. Setelah 12 tahun berpindah-pindah dari kota satu ke kota lain di selatan Spanyol, akhirnya ia sekeluarganya menetap di Fez, Maroko. Selama periode berpindah-pindah itu, Maimun menyusun sistem kalender Yahudi dan menyusun kitab Talmud, menuliskan segala hukum Lisan Yahudi dalam berbagai aturannya.

Oleh karena takut banyaknya peperangan dan menjadi korban, Maimun dan keluarganya berlayar menuju Palestina pada 18 April 1165, dan tiba di kota Acre sebulan kemudian. Pada tahun berikutnya ia dan keluarganya menetap di kota al Fustat (Old Cairo) di Mesir, dimana ia menghabiskan seluruh sisa hidupnya. Setelah kematian ayahnya pada tahun 1166, kehidupan keluarganya ditanggung oleh adiknya, David, yang membuka toko jual beli batu permata. Namun kemudian David meninggal di laut saat berlayar menuju Indonesia, hilanglah segala sumber kehidupan keluarganya termasuk modal para investornya sehingga memaksa Maimun berusaha dibidang pengobatan. Maimun melamar menjadi tabib pribadi al Qadi al Fadil, seorang kerabat dari Sultan Saladin. Sejak itu, kebetulan pula Maimun diangkat menjadi pemimpin komunitas Yahudi untuk seluruh Mesir, suatu jabatan tanpa gaji yang disandang sampai akhir hayatnya.

Selama menetap di al Fustat itulah memungkinkan Maimun menyelesaikan penulisan kitab Talmudnya, yang diterbitkan pada 1168 dan menjadi populer di kalangan komunitas Yahudi di wilayah Mediterania itu. Sekitar tahun 1180 Maimun juga berhasil menyelesaikan kitab hukum Yahudi-nya, yang juga mendapat sambutan serupa.

Karya Maimun, The Guide of the Perplexed, diselesaikannya pada tahun 1190 yang diterbitkan dalam bahasa Arab. Karya Maimun ini mencoba mengulas penyelarasan antara Kepercayaan dan alasan-alasannya. Karya itu hanya bisa dipahami bagi mereka yang memiliki pengetahuan yang cukup di bidang agama Yahudi, matematik, dan logika namun bagi mereka, yang memiliki pengetahuan hanya sedikit dalam bidang fisika dan metafisika, akan melihat bahwa agama dan filsafat hanya saling bertentangan semata. Maimun percaya bahwa filsafat, bila dipahami akan berguna, dan akan memperkuat agama. Untuk membuktikan teorinya ini, ia banyak mengadopsi argument-argumen tentang adanya Tuhan dan alam arwah seperti yang diyakini para filsuf Arab seperti al Farabi dan Ibnu Sina. Dimana para filsuf itu juga membuktikannya secara gamblang, sebagaimana juga pembuktian mereka tentang Penciptaan.

Maimun wafat di al Fustat pada 13 Desember 1204, dan setelah masa perkabungan komunitas Yahudi Mesir, Jasadnya di kirim ke Palestina dan dimakamkan di Tiberias, Galilea. Karyanya, His Guide kemudian menjadi teks dasar dari filsafat Yahudi Abad Pertengahan.

Tidak ada komentar: